Pages

Thursday, December 22, 2011

Cara Sehat Kerja di Rumah

Jakarta, Orang yang bekerja di rumah kadang mengalami stres karena tidak ada teman diskusi dan lingkungan yang itu-itu saja ditambah dengan gabungan kerjaan rumah yang terus membayangi. Berikut tips sehat agar tetap nyaman kerja dari rumah tanpa gangguan stres.

Studi menunjukkan bahwa, orang yang bekerja dari rumah 15-55 persen lebih produktif daripada mereka yang bekerja di kantor. Namun, sebenarnya bekerja dari rumah pun memiliki gangguan yang tidak sedikit. Gangguan-gangguan tersebut dapat berupa gonggongan anjing, panggilan telepon dan pekerjaan rumah tangga yang malah bikin depresi.

Berikut adalah 7 cara untuk tetap produktif ketika bekerja dari rumah seperti dikutip dari FoxNewsHealth, Senin (19/12/2011) antara lain:

1. Membuat deadline sendiri
Para ahli menyarankan menciptakan deadline sendiri untuk mengerjakan setiap tugas dapat menyebabkan jadwal lebih teratur. Menentukan deadline sendiri juga dapat menghindarkan harus melakukan lembur diakhir waktu sehingga orang bisa menjauh dari stres.

2. Buatlah daftar pekerjaan yang harus dilakukan sehari-hari
Buatlah daftar baru setiap hari dengan perkiraan yang realistis dari apa yang dapat dilakukan dalam satu hari. Beberapa orang lebih suka untuk membuat satu daftar untuk seminggu dan dengan longgar mengikutinya.

Tetapi untuk sebagian orang mungkin kurang produktif dengan deadline yang lebih lama. Harold Taylor, seorang ahli manajemen waktu, merekomendasikan untuk bekerja selama 90 menit, dan kemudian istirahat terlebih dahulu.

3. Menghabiskan waktu istirahat dengan efektif
Cobalah untuk menghabiskan waktu istirahat dengan meninggalkan kursi kerja. Setiap 90 menit, berdirilah dan lakukan peregangan atau melakukan tugas rumah tangga yang cepat, seperti mencuci piring atau menyiram tanaman.

Atau, dapat berjalan-jalan sejenak di sekitar, melakukan beberapa kali sit up atau push up. Melakukan aktivitas fisik sejenak ketika istirahat dapat menyegarkan pikiran dan membakar kalori sehingga orang terhindar dari masalah kegemukan.

4. Menciptakan rutinitas
Paling efektif bekerja di rumah adalah dengan menciptakan rutinitas sendiri untuk mengatur pekerjaan kita sendiri. Seperti misalnya dengan mendapatkan secangkir kopi dan duduk untuk kemudian langsung mulai bekerja.

Yang penting adalah membangun rutinitas yang dapat efektif untuk menyelesaikan pekerjaan. Cobalah untuk merencanakan istirahat makan siang, dan jadwal dalam waktu terbatas untuk menyelesaikan pekerjaan.

5. Mengevaluasi keefektifan penggunaan waktu kerja
Perlu untuk menyisihkan waktu yang digunakan untuk melacak bagaimana menghabiskan waktu kerja selama ini. Hal tersebut dapat untuk mengetahui gangguan apa saja yang menyebabkan kinerja tidak efektif.

6. Tidak perlu multitasking
Kemampuan untuk fokus seringkali dikacaukan dengan kemampuan multitasking. Studi menunjukkan bahwa, orang tidak memiliki kinerja yang baik ketika mereka sedang multitasking. Beberapa ahli percaya bahwa, kemampuan multitasking seseorang seringkali mengacaukan konsentrasi yang telah terbangun.

7. Tegas dalam menjaga waktu kerja
Tegas dalam menjaga waktu kerja adalah awal dari kinerja yang baik. Kita memang harus tegas ketika harus menolak ajakan seorang teman ketika jam kerja. Atau mengakhiri telepon dari kerabat ketika jam kerja. Hal tersebut dapat menjamin kinerja yang baik dan selesainya pekerjaan tepat waktu sehingga tidak jadi beban pikiran.

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12064407

Sunday, August 7, 2011

MENOLAK DENGAN BIJAK

Anda kesulitan menolak permintaan, tawaran, undangan atau untuk mengatakan yang tidak anda sukai tanpa merasa bersalah sesudahnya? Berikut adalah tip untuk bilang “tidak” secara positif.

Tak jarang kita merasa seperti terperangkap dalam suatu keadaan yang sebenarnya tidak kita sukai, hanya karena kita tidak bisa menolak permintaan orang lain. Rima seorang sekretaris di suatu perusahaan swasta, pernah merasakan gara0gara harus membantu dalam proses follow-up proposal ke semua klien bos, yang seharusnya bukan tugasnya. Pekerjaannya sendiri malah jadi keteteran dan harus lembur sampai malam setiap hari.

Ketika ditanya mengapa ia tidak menolak melakukan sesuatu yang bukan tanggung jawabnya. Rima menjawab, “Masa perintah bos ditolak, sih?”

Itu baru salah satu contoh. Sebenarnya, ada banyak alasan mengapa kita sulit mengatakan “tidak”. Entah karena merasa terikat pada kewajiban atau karena takut menyakiti perasaan orang lain.

Drs HD Bastaman, psikolog dari Universitas Indonesia mengatakan salah satu akar permasalahannya adalah karena budaya ‘ewuh pakewuh’ yang mengajari kita untuk selalu berbuat baik pada setiap orang. Akibatnya menolak permintaan dianggap sebagai sesuatu yang salah karena membuat orang lain tersinggung atau tidak senang.

Membuat Kita Sakit Mental dan Fisik

Sayangnya, meskipun menyenangkan hati orang lain, sikap yang disebut oleh Sam R. Lloyd, Presiden Success System, Inc. di Dalas, Texas, sebagau sikap non asertif ini membuat kita berada pada posisi seorang korban, karena membiarkan keinginan, kebutuhan, dan hak orang lain menjadi lebih penting dari kita.

Sejalan dengan itu, William Ury, Ph.D., penulis buku “The Power of a Positive No” mengatakan bahwa ketika kita tidak bisa berkata “tidak”, sebenarnya kita melepaskan sesuatu yang paling kita butuhkan demi memenuhi keinginan orang lain.

Jika ini yang terjadi, kitalah yang justru sakit dan menderita, baik secara fisik maupun mental. Seperti kata Nanette Gartrell, MD, penulis buku “My answer is No…if That’s Okay With You”, ketika membiarkan diri anda melakukan kewajiban melebihi kemampuan anda maka anda bisa mengalami kondisi kelelahan yang berlebihan yang bahkan bisa menimbulkan depresi.

Parahnya, orang yang membuat kita menderita justru tidak tahu bahwa dialah penyebabnya, dan ia semakin merasa dominan atas diri anda.

Bersikap Asertif

Karena itu, menurut Bastyaman, yang terbaik dalam menyingkapi sebuah permintaan yang sebenarnya tidak ingin kita penuhi adalah dengan bersikap asertif. Bastman menyebutkan asertif sebagai sikap yang lugas. Luwes tapi tegas.

Ia pun menambahkan, orang yang asertif bisa mengungkapkan pendapat, perasaan, keinginan dan tanggapannya dengan bebas, termasuk menolak permintaan yang tidak sesuai dengan keinginannya, memakai cara-cara yang dapat diterima/sopan.

Dijelaskan oleh Paddy O’Brien, konsultan stress management dalam bukunya berjudul “Assertiveness, untuk menampilkan sikap asertif dibutuhkan rasa bertanggung jawab atas diri sendiri sekaligus control diri, dapat membuat keputusan yang sesuai keinginan diri sendiri dalam setiap situasi, serta mencari win-win solution.

Karena itu, Bastaman menegaskan bahwa orang yang asertif tidak berarti mau menang sendiri tanpa memperhatikan perasaan dan pendapat orang lain. Orang yang asertif tahu saat yang tepat untuk mengalah, dilakukan secara sadar dan tentu saja dengan tujuan yang baik. Ketika berbeda pendapat misalnya, orang asertif akan mendengarkan dahulu pendapat orang lain tanpa mendebatkannya dengan emosi. Setelah suasana dingin, barulah dia menguangkapkan pendapatnya yang berbeda. Kemungkinan untuk mencari jalan tengahnya akan lebih mudah ketika perbedaan disampaikan dalam situasi yang tenang.

Suara dan Bahasa Tubuh

Selain memperhatikan saat yang tepat untuk mengatakan tidak, suara dan bahasa tubuh juga perlu diatur. O’Brien mengatakan bahwa efek dari pesan yang kita sampaikan juga sangat dipengaruhi cara kita menyampaikannya. Kecepatan dan nada suara, juga postur tubuh kita bisa memperkuat atau melemahkan kata-kata yang kita sampaikan.

Kata-kata yang disampaikan dalam nada tinggi, keras dan cepat, cenderung menunjukkan bahwa kata-kata itu disampaikan dengan emosi negative. Karena itu menurut O’Brien, kalimat penolakan paling baik diucapkan dengan tenang, perlahan dan dengan nada yang rendah.

Perhatikan juga postur anda. Asalkan tulang punggung dan leher anda ditegakkan, lalu bahu dan tungkai anda dibiarkan relaks, maka anda akan terlihat santai dan bisa menguasai keadaan.

Harus Dilatih

Meski kedengarannya sangat sederhana, tapi mengatakan tidak tanpa perasaan bersalah, ternyata tak mudah. Apalagi untuk menyampaikan kepada orang yang hubungannya sangat dekat dengan kita sehingga melibatkan hati.

Meski demikian, menurut Terri Trespicio, penulis buku “Just Say No” mengatakan “tidak” tetaplah lebih baik daripada menghabiskan waktu dan energy pada sesuatu yang tidak kita sukai. Karena itulah, Bastaman menekankan pentingnya kemauan untuk terus berlatih.

Berikut adalah pedoman langkah latihan mengatakan “tidak” secara bijak;

1. Mengenal Diri Sendirikan

Kenali diri anda ketika mulai merasa tidak nyaman saat melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak anda. Saat itulah anda perlu jujur pada diri anda sendiri dan orang lain. Cobalah mencari tahu hal-hal yang mengganggu perasaan anda, dan jika mungkin, tolaklah pekerjaan yang membuat anda merasa tidak nyaman atau serahkan tanggung jawab itu pada orang yang tepat.
Seperti yang diceritakan Tia, seorang wanita berusia 25 tahun. Kalau urusan menyiapkan makan malam untuk suaminya, dia dengan senang hati melakukannya. Tapi kalau dia juga yang harus mencuci piring setelah makan, rasanya hatinya tidak rela melakukannya. Untuk mengatasinya, Tia mengatakan hal ini pada suaminya dan mereka berbagi tugas. Tia memasak dan suaminya membersihkan piring kotor.

2. Menghargai Diri Sendiri

Setelah kita cukup mengenal diri kita, selanjutnya dibutuhkan sikap mengharhai diri sendiri. Kita harus sadar bahwa dalam diri kita ada kekuatan/kelebihan. Tentu saja dibarengi juga kesadaran bahwa kita punya kelemahan, seperti orang lain, juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Selain lewat instropeksi diri, mengenal diri sendiri bisa juga dilakukan dengan mendengarkan pendapat orang lain. Tentu kita harus memilih orang yang dapat dipercaya sebagai pemberi masukan. Orang yang paling bisa dipercaya adalah sahabat kita.

3. Minta Kelonggaran Waktu

Jika mungkin, jangan menjawab sebuah permintaan pada saat itu juga. Waktu yang lebih longgar bisa menghindarkan anda dari tekanan emosional. Kelonggaran waktu juga memberikan kesempatan untuk mempertimbangkan keputusan anda. Coba perhatikan baik-baik, kepentingan siapa yang paling dominan, apa yang sebenarnya diminta dari anda, dan apakah masuk akal jika anda memenuhi permintaan itu.
Tapi, pastikan juga bahwa orang yang bersangkutan tidak menunggu terlalu lama. Membiarkan permintaan seseorang tergantung tanpa kejelasan akan mengganggu hubungan baik.

4. Membayangkan pilihan “ya”

Cara yang disarankan William Ury untuk melatih keberanian mengatakan “tidak” adalah dengan membayangkan tawaran-tawaran yang pasti anda jawab “ya”.

Jika mengatakan “Ya” berarti anda punya lebih banyak waktu bersama keluarga, maka ubah semua keputusan yang menjauhkan anda dari kehangatan keluarga. Jika anda bisa sehat ketika menjawab “ya” untuk pulang kantor sesegera mungkin, maka anda harus mengatakan ‘tidak” untuk kerja lembur yang membuat anda kehilangan waktu istirahat. Ury menambahkan semakin jelas anda bisa melihat kondisi “ya”, maka semakin mudah mengatakan “tidak”.

Bukankah akan sangat menyenangkan jika anda bisa bertahan pada pendirian anda, dan mengatakan “tidak” ketika memang anda ingin mengatakan demikian? Dan yakinlah, jika anda sudah belajar mengatakan ‘tidak” dengan bijaksana, bukan hanya hubungan baik dengan orang lain yang anda jaga, tetapi juga kesehatan mental dan fisik anda.

Bagaimana Cara Mengatakan ‘Tidak’?
Drs HD Bastaman, Psi mengatakan bahwa ketika menolak permintaan, hindari pola ‘yes, but…..’ (Iya….tapi…). pola ini seperti mengangkat orang, lalu menjatuhkannya lagi dengan keras. Karena itu Bastaman menyarankan untuk mengatakan penolakan secara singkat dengan alasan yang jelas dan benar.

Berikut adalah beberapa kalimat yang disarankan oleh William Ury dalam bukunya “The Power of Positive No”:

“Jangan sekarang deh….”, kalimat ini memperhalus penolakan dan membuaka kemungkinan untuk diterima lagi lain waktu.

“Saya sudah ada janji.” Jika memilih kalimat ini, maka anda tidak perlu menyampaikan alasan lain secara panjang lebar, sekaligus menunjukkan bahwa anda menghormati komitmen yang sudah anda buat.

“Saya akan coba mencari orang lain yang bisa membantu anda.” Kalimat ini menunjukkan bahwa anda menghargai dan memperhatikan masalah orang lain.

“saya lebih suka jika tidak ada yang merokok di mobil saya”. Menggunakan kalimat dengan kata “saya” lebih terdengar sebagai penyampaian pendapat atau opini, ketimbang menyalakan orang lain. (sumber:http://sweetspearls.com/artikel/menolak-dengan-bijak/)

Saturday, March 12, 2011

Cara sederhana mengatasi Generic Host Process For Win32 Services Error

Cara sederhana mengatasi Generic Host Process For Win32 Services Error adalah sebagai berikut :
1. buka jendela COMMAND PROMPT anda
(yang terletak di START, ALL PROGRAM, Accessories)

2. Ketikkan netsh
3. ketikkan winsock
4. ketik reset
5. kemudian restartlah komputer anda

selamat mencoba….

Sumber : http://aryanto165.com/2010/04/21/cara-sederhana-mengatasi-generic-host-process-for-win32-services-error

Sunday, February 27, 2011

Warning !!! Organ Tubuh Anda Akan Hancur Akibat Begadang.



Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (GOT,GPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm! Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index).

Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.

Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.

Penyebab utama kerusakan hati adalah:
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2. Tidak buang air di pagi hari
3. Pola makan yang tidak beraturan
4. Tidak makan pagi
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan
7. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit
8. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.

Sebab:

Malam hari pk 21.00 – 23.00:
Adalah pembuangan zat-zat tidak berguna / beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Malam hari pk 23.00 - dini hari pk 01.00:
Saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas

Dini hari pk 01.00 – 03.00:
Proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur

Dini hari pk 03.00 – 05.00:
De-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran

Pagi pk 05.00 – 07.00:
De-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

Pagi pk 07.00 – 09.00:
Waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.

Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna.

Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 04.00 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.

Sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang! Gunakan waktu mu utk istirahat yg cukup...

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6144817